Kami bukan dua orang yang langsung jatuh cinta sejak pandangan pertama.
Kami adalah dua sahabat lama, yang pernah saling diam-diam mendoakan โ dalam sepi, dalam senyap, di sela tawa masa remaja.
Kami tumbuh, kami menjauh.
Hidup membawa kami menelusuri jalan yang tak selalu sejajar,
hingga kami pun berhenti mencari, dan hanya berserah.
Dalam doa yang tak lagi lantang, hanya rengekan lirih di sepertiga malam,
kami pasrah:
โKalau bukan dia, maka cukupkan hati ini, ya Allah.โ
Kami tak lagi memaksa, kami hanya menunggu,
dan percayaโฆ bahwa Engkau tak pernah tidur dalam mengatur takdir.
Dulu, rasanya cukup hanya saling tahu, saling bantu, saling hadir.
Tapi waktu berjalan, dan Allah menumbuhkan rasa itu perlahan โ
bukan lewat kata, tapi lewat perhatian yang tak pernah meminta balasan.
Setelah sekian musim kami lewati,
hingga doa-doa yang kami bisikkan menuntun kami sampai pada titik ini:
Bukan karena kami saling mengejar, tapi karena kami sama-sama berhenti,
dan Allah yang mempertemukan.
Bukan karena kami sempurna, tapi karena kami percaya...
Yang tulus tak pernah salah arah. Yang dijaga dengan sabar, akan tiba di waktu terbaiknya.
Dan kini, dengan segala rasa syukur dan rendah hati โ
kami mengundang kalian untuk menjadi saksi janji suci kami.
๐๏ธ Sabtu, 12 Juli 2025
๐ Gor Devita Sengseng โ Cicurug, Sukabumi